Archive for November 2022

 Pada tahun 1912, sebelum teori tentang pergerakan lempeng dicetuskan, ilmuwan dari Universitas Humboldt Berlin, yakni Alfred Wegener mempresentasikan temuan menariknya yang menggemparkan dunia, berjudul “Die Entstehung der Kontinente und Ozeane”  (Asal Usul Benua dan Lautan). Dalam presentasinya itu, Wegener mempublikasikan bahwa pada zaman Mesozoikum (300 juta tahun yang lalu), semua benua yang ada saat ini pernah menyatu menjadi satu daratan sebagai Supercontinent yang kemudian pecah. Alfred Wegener dalam presentasinya, menyebut cikal bakal dari semua benua ini dengan nama “Pangea”.

Salah satu fakta yang melandasi penelitian Alfred Wegener pertama kali adalah karena ditemukan kesamaan bentuk garis pantai di Amerika Selatan bagian Timur dan Afrika Barat. Untuk membuktikan hipotesisnya ini benar, Alfred Wegener kemudian melakukan penelitian lebih dalam untuk menemukan bukti geologi dan paleontologis untuk menopang teorinya. Hasil penelitiannya sudah terangkum dalam beberapa fakta berikut.

 

 

 

1. Relevansi Fosil

Sejak dimunculkannya postulat tentang teori Continental Drift yang menjelaskan bahwa daratan dan benua di bumi bergerak, banyak temuan yang turut serta membantu membenarkan teori ini. Salah satu hal yang menjadi bukti teori Wegener ini yakni mengenai keberadaan fossil yang identik di 2 tempat yang berbeda padahal dipisahkan oleh samudera. Salah satu contoh fosil yang ditemukan identik ini yakni fosil Mesosaurus, fosil ini ditemukan di 2 tempat, yakni di Afrika Selatan dan Amerika Selatan bagian Timur. Mesosaurus sendiri disebut sebagai hewan reptil seperti buaya modern yang tidak mungkin bisa bergerak menyeberangi lautan. Beberapa fosil yang ditemukan serupa tapi terpaut jarak yang jauh adalah Lystrosaurus yang hanya ditemukan di Antartika, India dan Afrika Selatan, serta fosil Cynognathus yang hanya ditemukan di Afrika Selatan dan Amerika Selatan.

 2. Pegunungan Yang Identik

Salah satu bukti tentang Continental Drift atau pergeseran benua adalah terdapatkan kesamaan jenis, struktur, dan umur batuan pada 2 pegunungan yang sama. Salah satunya ialah kesamaan umur, jenis batuan, dan struktur pada pegunungan Appalachia di Amerika Serikat bagian Timur dengan pegunungan di Greenland bagian timur. Alfred Wegener menjelaskan bahwa pegunungan ini terbentuk di barisan yang sama ketika belum terjadi pergeseran benua.

3. Penemuan Batubara di Suhu Yang Tidak Normal

Berdasarkan proses pembentukannya, batubara bisa terbentuk dari pohon dan tumbuhan yang terendapkan di lingkungan hutan basah dan rawa, lingkungan ini memungkinkan pohon-pohon di hutan tersebut pada saat mati dan roboh, langsung tenggelam ke dalam rawa, dan sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami pembusukan secara sempurna, yang kemudian akhirnya menjadi fosil tumbuhan yang membentuk sedimen organik. Akan tetapi, sudah ditemukan bukti bahwa batubara ditemukan juga di daerah Antartika yang daerahnya tidak memungkinkan sebuah batubara terbentuk. Alfred Wegener menjelaskan bahwa batubara ini terbentuk sebelum daratan bergeser sehingga suhu dan kondisi iklim daerah saat ini seperti Antartika mungkin sekali berada di zona ideal pembentukan batubara.

AWAL MULA BENUA

 

Terbentuknya Samudra

Di antara berbagai planet yang ada di tata surya hanya bumi yang memiliki wilayah perairan yang disebut lautan. Bahkan bumi ini 70% berisi perairan. Itulah salah satu faktor terpenting kenapa bumi bisa ditinggali manusia. Ya memang, berkat air, manusia bisa hidup di bumi dan beranak-pinak. Lalu bagaimana ceritanya bisa terbentuk lautan di bumi. Apakah lautan sudah ada  sejak awal terbentuknya bumi?

Proses pembentukan bumi masih terus menjadi bahan perdebatan dan terus diteliti di kalangan ilmuwan. Ada berbagai teori yang mencoba menjelaskan proses terbentuknya lautan. Di antaranya menyatakan, kalau lautan terbentuk di bumi berkat hantaman komet dari angkasa luar dan letusan gunung berapi miliaran tahun yang lalu. Jadi lautan masih belum ada ketika bumi terbentuk.

Awalnya, hantaman benda luar angkasa membuat permukaan bumi penuh dengan ‘bopeng’ raksasa. Cekungan-cekungan besar inilah yang kemudian terisi oleh air karena sudah menjadi sifat air yang selalu mengalir ke tempat rendah.

Lalu dari mana asal air ini? Sebagian besar ahli berpendapat bahwa ada dua sumber utama darimana air ini berasal. Pertama adalah dari letusan gunung berapi. Saat meletus, gunung berapi diseluruh dunia mengeluarkan gas hidrogen dan oksigen. Di udara, keduanya menyatu dan uapnya membentuk air. Yang kedua, komet yang menghantam bumi miliaran tahun silam yang tersusun dari es yang akan mencair saat terjadi tumbukan.

Letusan gunung berapi dan hantaman komet yang terus-menerus telah menyuplai air dalam jumlah besar sehingga kemudian membentuk lautan.

Periode Hantaman Besar kira-kira terjadi 4,4 miliar tahun lalu. Saat itu bumi masih kering dan tandus.  Walaupun planet-planet lain dalam tata surya mengalami periode tumbukan komet yang sama, namun hanya kondisi atmosfer bumi yang bisa mempertahankan air dalam bentuk cairnya ini.

Samudra pertama di bumi terkumpul di satu tempat karena pada sekitar 300 juta tahun lalu hanya ada satu benua di muka bumi. Baru pada 180 juta tahun lalu satu-satunya benua yang dinamakan Pangaea atau superbenua, mulai terbelah menjadi lima bagian dan diikuti oleh mengelompoknya samudra di antara benua-benua ini.

 

TAHAPAN PEMBENTUKAN 5 BENUA.

Pembagian Zona Laut   

Secara horizontal laut dapat dibagi menjadi dua.

  • Zona Neritik

Ernawati (2011) mendefinisikan zona neritik merupakan daerah laut dangkal yang masih dapat ditembus cahaya sampai ke dasar. Kedalaman daerah ini dapat mencapai 200m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton (ikan) dan bentos. Organisme yang ada mulai dari Alga, Porifera, Coelenterata, berbagai jenis ikan dan udang. Keanekaragaman organisme pada daerah ini tinggi karena kandungan zat hara melimpah. Zat-zat terlarut juga masih cukup bervariasi karena adanya tumpahan  dari daratan. Penetrasi cahaya pada zona ini masih optimum sehingga asupan energi untuk produsen masih maksimal (Romimohtarto, 2007).

 

  • Zona Oseanik

Zona oseanik merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya mulai dari yang tembus cahaya sampai tidak dapat ditembus cahaya matahari sampai ke dasar yang paling gelap. Akibatnya bagian air di permukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan suhu. Batas dari kedua lapisan air itu disebut daerah termoklin. Daerah ini banyak ikannya (Ernawati, 2011).

Effendy (2009) menyatakan bahwa pada zona oseanik kecuali pada subzona epipelagis memiliki parameter fisik dan kimia serta biologis sebagai berikut:

  1. Cahaya : Umumnya redup gelap gulita, sehingga tidakada proses fotosintesis
  2. Tekanan hidrostatis: Tekanan meningkat secara konstan sebanyak 1 ATM (1 kg/cm2) setiap pertambahankedalaman10 meter. Bisa dikatakan  tekanan hidrostatis yang bekerja pada laut dalam sangat ekstrim
  3. Suhu:Umumnya seragam, dengan kisaran 1-3 derajat Celcius (kecuali wilayah hydrothermal vents(>80o C) dan cold hydrocarbon seeps (<1oC)
  4. Salinitas: Umumnya seragam (35 permil).Pada daerah cold hydrocarbon seeps(hipersain= 40 permil)
  5. Sirkulasi air: Sangat lamban (< 5 cm/detik), tergantung pada bentuk dan topografi dasar laut. Sirkulasi air dan ventilasi dalam palung sangat menentukan kadar oksigen di laut dalam
  6. Kadar Oksigen: Jumlahnya cukup untuk menghidupi seluruh organisme di laut dalam (DO= 4% s/d 6%. Diperairaneufotik, DO= 3.5%  s/d 7%).
  7. Tipe substrat: Terdiri atassubstrat yang halus.Substrat berbatu di daerah mid-oceanridge
  8. Suplai makanan: Langka. Bergantung pada pakan yang diproduksi di tempat lain dan terangkut oleh proses hidrodinamis ke wilayah laut dalam
  9. Jenis pakan: Plankton, partikel organik lain, jatuhan bangkai hewan besar atau tumbuhan, bakteri berlemak yang mudah dicerna (rata-rata populasi bakteri 2mgC/m2), dan bahan organik terlarut.

AWAL MULA TERBENTUKNYA SAMUDRA

 Samudra Pasifik (bahasa Inggris: Pacific Ocean) adalah samudra terbesar di dunia, yang mencakup sekitar sepertiga luas permukaan Bumi, dengan luas permukaan 165.250.000 km². Panjangnya sekitar 15.500 km dari Laut Bering di Arktik hingga batasan es di Laut Ross di Antartika di selatan. Samudra Pasifik mencapai lebar timur-barat terbesarnya pada sekitar 5 derajat U garis lintang, di mana ia terbentang sekitar 19.800 km dari Indonesia hingga pesisir Kolombia. Batas sebelah barat samudra ini berada di sekitaran Selat Malaka. Titik terendah permukaan Bumi, yaitu Palung Mariana juga berada di Samudra Pasifik. Samudra ini terletak di antara Asia dan Australia di sebelah barat, Amerika di sebelah timur, Antartika di sebelah selatan dan Samudra Arktik di sebelah utara.

Samudra Pasifik dilihat dari pesisir di bagian tengah Chili.

Samudra Pasifik terdiri dari sekitar 25.000 kepulauan (lebih dari jumlah kepulauan yang berada di samudra lainnya jika digabung), yang mayoritas terletak di selatan khatulistiwa.

Di batasan ireguler Samudra Pasifik terdapat banyak lautan, yang terbesar adalah Laut SulawesiLaut KoralLaut Tiongkok TimurLaut JepangLaut Tiongkok SelatanLaut SuluLaut Tasman dan Laut KuningSelat Malaka menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia di sebelah barat, dan Selat Magelhaens menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Atlantik di sebelah timur.

Penjelajah Portugis Fernando de Magelhaens adalah orang yang menamai Samudra Pasifik. Untuk sebagian besar perjalanannya dari Selat Magelhaens menuju Filipina, Magelhaens memang merasakan ketenangan samudra tersebut. Tetapi, Samudra Pasifik tidaklah selalu tenang. Di mana Samudra Atlantik melebar, Samudra Pasifik menciut. Hal ini menyebabkan banyak terjadinya gempa bumi. Banyak angin puyuh dan badai yang merusak pulau-pulau di bagian Pasifik dan tanah di sekitar Pasifik dipenuhi gunung berapi dan sering diguncang gempa bumiTsunami, yang disebabkan oleh gempa bumi di dasar laut, telah menghancurkan banyak pulau dan meruntuhkan bangunan-bangunan kota. Samudra Pasifik sendiri dibagi menjadi dua yakni Samudra Pasifik Utara dan Selatan. Samudra Pasifik dibagi dua karena luasnya yang sangat besar.

Sejarah geologi Pembentukannya[sunting | sunting sumber]

Dalam sejarah geologi, disebutkan bahwa awal mula Samudra Pasifik berasal dari Superlautan Panthalassa pada akhir Prakambrium. Ketika Superbenua Pannotia terpecah sekitar 540 juta tahun yang lalu, Samudra Panthalassa mulai meluas dan mengambil keseluruhan luas Samudra Pan-Afrika dan Mirovoi yang merupakan pendahulunya. Panthalassa terus meluas hingga pembentukan Pangea dan pada akhirnya, ia menjadi Superlautan dan hampir mengambil 70% permukaan bumi selama Mesozoikum.

Pada awal periode Jurassik, Pangea mulai terfragmentasi,[1] akhirnya Panthalassa mulai menyusut dan lempeng samudra Pasifik mulai terbentuk sekitar 200 juta tahun yang lalu, melalui pergerakan lempeng tektonik dari konveksi mantel,[2] dan berisi litosfer termuda yang secara langsung dapat membatasi sejsrah geodinamika Bumi mengelilingi Pangea.[3] Perpecahan membentuk dua benua, Laurasia dan Gondwana, sekitar 140 juta tahun lalu Samudra Atlantik terbentuk, dan benua mulai terpecah.[4] Pada zaman Senozoikum, Panthalassa akhirnya bubar dan sisa-sisa Samudranya masih bisa ditemukan di seluruh penjuru Samudra Dunia. Sementara itu, bagian terbesar Panthalassa saat ini, Samudra Pasifik hanya mengambil lebih dari 40% bagian Superlautan tersebut, yang artinya Panthalassa sangatlah besar.

Oleh karena Samudra Pasifik berawal dari Panthalassa, Panthalassa kadang-kadang kadang disebut pula Samudra Paleo-Pasifik atau Proto-Pasifik.

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Titik tertinggi dan terendah[sunting | sunting sumber]

  • Titik terendah: -10.924 m (-35.840 kaki) di dasar Palung Mariana.
  • Titik tertinggi: permukaan laut 0 m.

Ciri khas perairan[sunting | sunting sumber]

  • Merupakan samudra terluas di dunia.
  • Dasar samudranya merupakan pusat gempa bagi Jepang dan pantai barat benua Amerika.
  • Banyak terdapat gunung-gunung laut.
  • Terdapat arus panas kuroshio (黒潮 「くろしお) dan arus dingin oyashio (親潮 「おやしお).
  • Terdapat gejala iklim global yaitu "el nino" dan "la nina".

Iklim[sunting | sunting sumber]

Di Samudra Pasifik sering terjadi badai karena merupakan pusat badai tropis.

Geologi[sunting | sunting sumber]

Samudra ini merupakan daerah divergensi lempeng samudra bergerak saling menjauh.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Vasco Nunez de Balboa adalah orang Spanyol pertama sekaligus orang Eropa pertama yang melihat Samudra ini pada tahun 1513 ketika melewati tanah genting Panama dan menamakan samudra ini Mar del Sur atau lautan selatan.

Negara yang berbatasan[sunting | sunting sumber]

Negara yang memiliki garis pantai yang berbatasan dengan Samudra Pasifik adalah:

Negara berdaulat[sunting | sunting sumber]

Amerika[sunting | sunting sumber]

Asia[sunting | sunting sumber]

Oseania[sunting | sunting sumber]

Negara/wilayah dependensi[sunting | sunting sumber]

SAMUDRA PASIFIK

- Copyright © BELAJAR PINTAR - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -